SEJARAH

Sejarah Yayasan Roudlotut Tholibin

Pada tahun 1948, Mbah Haji Samsudin, yang sebelumnya dikenal dengan nama Mas Duki, memulai langkah penting dalam membangun pendidikan Islam. Beliau, yang berasal dari Desa Gilang, Tulungagung, menikah dengan Bu Indanah, putri dari Mbah Haji Ibrahim, seorang tokoh dari Desa Banjarejo. Saat itu, kondisi keagamaan masyarakat di Banjarejo masih sangat minim, dengan banyak aktivitas yang kurang positif seperti berjudi.

Melihat situasi tersebut, Mbah Haji Samsudin berdiskusi dengan Mbah Haji Durrahman, kakak iparnya. Hasil musyawarah itu menghasilkan keputusan untuk mendirikan pengajian Diniyah di musholla setempat, dimulai dengan tujuh murid. Pengajian ini awalnya fokus pada pembelajaran huruf hijaiyah, yang kemudian berkembang mencakup pembacaan Al-Barzanji dan Al-Qur’an. Karena antusiasme masyarakat meningkat, musholla yang digunakan menjadi tidak cukup, sehingga dibangunlah tempat baru untuk kegiatan pengajian.

Pada tahun 1960, untuk meningkatkan pendidikan di Rejotangan yang saat itu masih terbatas, didirikanlah Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul Ulama (MINU). Madrasah ini memberikan pendidikan agama dan umum, namun pengelolaannya kemudian diambil alih oleh Mbah Haji Samsudin pada tahun 1964, dan nama madrasah diubah menjadi Madrasah Ibtidaiyah Roudlotut Tholibin. Madrasah ini pernah meraih penghargaan Madrasah Terbersih ke-2 se-Jawa Timur pada 1970-an.

Pada tahun 1998, terjadi reorganisasi untuk memperkuat pengelolaan, meskipun yayasan belum berbadan hukum. Pada tahun 2003, melalui saran dari Pak Maskur, seorang notaris, didirikanlah Yayasan Roudlotut Tholibin untuk memberikan dasar hukum yang kuat. Yayasan ini terus berkembang, dengan pembangunan gedung baru dan peningkatan jumlah siswa.

Pada tahun 2015, Yayasan Roudlotut Tholibin secara resmi menjadi badan hukum setelah mengurus SK KEMENKUMHAM. Pada tahun-tahun berikutnya, yayasan menerima bantuan bertahap dari pemerintah, yang digunakan untuk meningkatkan infrastruktur pendidikan. Hingga saat ini, Yayasan Roudlotut Tholibin terus berkembang sebagai pusat pendidikan Islam di Tulungagung.